Friday, May 22, 2009

Efektifitas Penggunaan Ekstrak Rumput Teki (Cyperus r.) sebagai Stimulasi Molting dari Pematangan Gonad Lobster Air Tawar (Cheraxquadricarinatus)


Budidaya Lobster air tawar telah berkembang pesat di beberapa daerah di Indonesia. Namun perkembangannya sampai saat ini relatif sangat lambat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Indikasi besarnya usaha terlihat dari terbukanya pasar ekspor di Asia, seperti Jepang, Cina, Taiwan dan Singapura, yang masih menerima pasokan dalam jumlah besar utamanya dari produsen lobster, terutama Australia.


Harga lobster air tawar khususnya Cherax quadricarinatus, pada tahun 2003 mencapai Rp. 200.000 – 300.000,- per kilogram, dengan size 9 – 12 ekor perkilogram. (Wiyanto dan Hartono. 2003). Dengan semakin meningkatnya permintaan komoditas ini, telah merangsang masyarakat untuk mengembangkan usaha budidaya secara intensif. Terbatasnya induk yang siap pijah menyebabkan suplai benih juga mengalami kendala. Hal ini yang menyebabkan kendala utama dalam budidaya lobster air tawar (Anonim, 2003).

Indonesia memiliki potensi yang sangat besar bagi berkembangnya budidaya lobster air tawar. Hal ini dapat dilihat dari tersedianya lahan yang luas, kualitas dan kuantitas air yang cukup, serta kondisi iklim yang mendukung. Tersedianya pakan alami yang melimpah dan mudah didapat, juga merupakan indikator bahwa budidaya lobster akan menjadi peluang besar bagi peningkatan konsumsi protein dan pendapatan masyarakat.
Tujuan Penelitian ini untuk mengkaji efektivitas ekstrak rumput teki (Cyperus iria L) sebagai stimulasi molting dan pematangan gonad lobster air tawar (Cerax quadricarinatus).

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental. Surachmad (1990). Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdiri dari 4 perlakuan dengan ulangan masing-masing sebanyak 6 kali. Variabel penelitian ini adalah (1)Variabel bebas (independent variable) yaitu Konsentrasi ektrak rumput teki, (2) Variabel tergantung (dependent variable) yaitu Tingkat kematangan gonad, Waktu moulting (lama waktu moulting setelah perlakuan) dan Indek ovarian (IO) lobster air tawar. (3) Variabel pengiring (concomitant variable), yaitu berat awal induk lobster air tawar.

Hasil penelitian disimpulkan sebagai berikut, (1) Pemberian dosis ekstrak rumput teki berbeda nyata terhadap waktu moulting induk lobster air tawar. Waktu moulting tercepat terjadi pada perlakuan B (Konsentrasi 50% dengan volume 1cc/100gr pakan) sebesar 21,83 hari, (2) Pemberian dosis ekstrak rumput teki tidak berbeda nyata terhadap Indek Ovarium (IO) maupun terhadap Tingkat Kematangan gonad ( TKG), (3) Kualitas air selama penelitian masih dalam batas-batas toleransi untuk pertumbuhan benih lobster air tawar, dengan kadar oksigen terlarut antara 5,8 – 6,4 ppm, suhu antara 26,2 – 26,6 oC dan pH antara 7,3 – 7,7.

Sumber :
Nurul Hayati
http://lppm.unitomo.ac.id/?p=32
22 Mei 2009

Sumber Gambar:
http://www.gardenseeker.com/lawns/images/Nutgrass_Cyperus_rotundus.jpg

No comments:

Post a Comment